Profil Kampung Kuma I
Mengenal lebih dekat visi misi, sejarah, dan potensi Kampung Kuma I.
Visi & Misi
Landasan utama pembangunan Kampung Kuma I untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan sejahtera.
Visi
“Membangun Kampung Kuma I dengan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dengan semangat kekeluargaan demi mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.”
Misi
- 01
Melakukan reformasi sistem kinerja aparatur pemerintah kampung guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
- 02
Melaksanakan pengelolaan dana desa yang lebih transparan, akuntabel dan lebih kepada peningkatan ekonomi masyarakat.
- 03
Pengelolaan BUMDES yang efektif dan efisien.
- 04
Penyelenggaraan peningkatan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia
- 05
Meningkatan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan layak sehingga menjadi kampung yang mandiri dan sejahtera
Sejarah Kampung Kuma I
Sejarah Awal & Kerajaan Tabukan
Desa Kuma adalah salah satu dari sembilan desa tertua di wilayah Kerajaan Tabukan. Wilayah ini kini terbagi menjadi lima kecamatan: Tabukan Utara, Tabukan Tengah, Tabukan Selatan, Tabukan Selatan Tengah, dan Tabukan Selatan Tenggara. Dahulu wilayah ini dikenal dengan nama Kerajaan Rimpulaeng atau Kerajaan Tabukan.
Asal Usul Nama Kuma
Ada beberapa versi asal-usul nama Kuma. Versi pertama dari ungkapan "Buludeng Tamiro, Balang Kumamae" yang berarti Gunung yang tidak iba, lembah yang memohon. Versi lain mengatakan dari kata "Kumaeng" (makan) karena para pelaut sering singgah untuk makan di teluk ini.
Julukan Malaesang & Kumalaka
Kuma juga dikenal sebagai Malaesang (penerkam), berasal dari cerita rakyat tentang naga di Bowong Naga. Selain itu, ada juga julukan Kumalaka dari bunga Laka di pantai Mailong yang dianggap keramat.
Pemerintahan Tradisional
Sebelum menjadi desa resmi, wilayah Kuma dipimpin oleh Kulano (kepala puak) seperti Bengkedaliube, Lumenibe, Kolowoba, dan Sakaliwawo. Setelah itu berlanjut ke era Sangadi seperti Lumuno, Makasangkil, dan Yanis.
Masa Kolonial & Zending Belanda
Pada masa kolonial Belanda, seorang tokoh bernama Amus dari Ambon menjadi Kaptein Laut. Ia mendirikan sekolah melalui Zending Belanda yang membawa perubahan besar di Kuma.
Pemekaran Desa
Pada tahun 2008, Desa Kuma dimekarkan menjadi dua: Desa Kuma dan Desa Kuma 1. Kapitalaung pertama Desa Kuma 1 adalah Hosner Makatengkeng.
Memuat peta...







